Gimana sih cara move on yang baik?

Kapan move on?


'Move on'. Sebuah kata yang mudah untuk diucapkan, namun sulit untuk dilakukan. Kenapa gue bilang gitu? Iya, karena gue juga belum bisa move on sampai sekarang.

Apa itu move on? Apakah itu merupakan sisa dari kuah nasi padang? Kayaknya, bukan, deh. Kalo kita artikan dalam bahasa Inggris, kita dapat mengetahui

Move = Pindah
On = Di atas
Move on = Pindah di atas.

Kok aneh ya? Jadi, apakah arti move on yang sebenarnya?

Begini, move on sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yang artinya bergerak maju. Namun, mayoritas orang mengatakan bahwa move on adalah cari pacar baru atau cari gebetan baru setelah putus dengan yang lama.

Udah tau kan definisi move on? Nah, sekarang kita masuk ke aplikasinya.

'Gimana cara yang baik untuk move on, sih?'
Sebuah pertanyaan yang masih banyak dipertanyakan oleh kaum muda zaman sekarang.

Menurut gue, move on itu susah susah sulit. Eh, susah susah gampang maksudnya. Iya, move on itu susah. Kenapa? Sama halnya kayak lo yang lagi nahan boker pas jam pelajarannya guru killer. Nah, kebayang susahnya, kan? Butuh konsentrasi yang luar biasa untuk menahannya. Bayangkan, lo udah bener-bener kebelet, tapi gak diizinin sama guru itu. Ketika perasaan (kebelet) itu udah ilang, baru deh disuruh pergi ke wc sama guru itu. Kesel banget! Rasanya tuh, kayak pengen boker di depan itu guru aja, deh. Terus, minta cebokin sekalian. Nah, hal ini sama kayak move on. Awalnya, akan terasa sulit. Namun, ketika lo udah mulai lupa, pasti ada sesuatu yang bikin lo inget.

Kenapa hal itu sering terjadi, sih?

Kalo menurut gue, hal itu akan terjadi, ketika lo mencintai secara berlebihan. Bener, kan? Nah, itu yang harus dihindari. Jangan pernah lo mencintai sesuatu apa pun di muka bumi secara berlebihan. Kenapa? Karena, yang berlebihan itu sudah pasti tidak baik, contohnya : makan berlebihan, konsumsi gula berlebihan, dan tidur berlebihan (tanpa bangun).

Untuk apa kita mencintai sebuah makhluk melebihi kita mencintai penciptanya?

Seharusnya, kita bisa mencintai Allah swt. yang menciptakan seluruh makhluk maupun alam semesta. Allah swt. adalah yang nomor satu. Karena, Dia-lah Dzat Yang Maha Esa. Dia-lah zat yang menciptakan sesosok makhluk yang kau cintai. Marilah kita buat perumpamaan. Ketika ada temen lo yang berhasil menciptakan sebuah robot yang canggih, siapa yang akan lo banggakan? Siapa yang akan lo puji? Dia, kan? Padahal, Allah swt. yang udah membuat temen lo bisa ngelakuin itu. Seharusnya, lo bisa banggain dan memuji Dzat yang udah membuat segalanya. Suatu saat, kalo tiba-tiba kepala temen lo kepentok pintu kayak Squidword, kalo jadi ganteng, sih, bersyukur, kalo jadi bego? Inget, semua itu Allah yang ngatur. Jadi, cintailah Allah swt. melebihi cintamu pada ciptaan-Nya.

Untuk itu, marilah kita move on. Tinggalkan gebetan, pacar, panci, mangkok, tenda, dan api unggun. Ayo move on! Bergerak maju untuk mencintai Allah swt. dan Rasul-Nya. Lupakan segala masalah dunia, apalagi mengenai pacar dan sebangsanya. Bersama Allah swt., pasti kita akan merasa lebih nyaman.


Shaitaan wants you to dwell on your moment of weakness. Allah wants you to repents and move on.

Move on terhadap dunia (zuhud) bukan berarti kita hidup tanpa harta. Namun, zuhud berarti berpaling darinya dengan sedikit dalam memilikinya, menghinakan diri darinya, serta membebaskan diri darinya. Adapun, dalam dunia para ulama menyampaikan beberapa pengertian.

Abu Dzar mengatakan,
الزَّهَادَةُ فِى الدُّنْيَا لَيْسَتْ بِتَحْرِيمِ الْحَلاَلِ وَلاَ إِضَاعَةِ الْمَالِ وَلَكِنَّ الزَّهَادَةَ فِى الدُّنْيَا أَنْ لاَ تَكُونَ بِمَا فِى يَدَيْكَ أَوْثَقَ مِمَّا فِى يَدَىِ اللَّهِ وَأَنْ تَكُونَ فِى ثَوَابِ الْمُصِيبَةِ إِذَا أَنْتَ أُصِبْتَ بِهَا أَرْغَبَ فِيهَا لَوْ أَنَّهَا أُبْقِيَتْ لَكَ
“Zuhud terhadap dunia bukan berarti mengharamkan yang halal dan bukan juga menyia-nyiakan harta. Akan tetapi, zuhud terhadap dunia adalah engkau begitu yakin terhadap apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Zuhud juga berarti ketika engkau tertimpa musibah, engkau lebih mengharap pahala dari musibah tersebut daripada kembalinya dunia itu lagi padamu.”
Yunus bin Maysaroh menambahkan pengertian zuhud yang disampaikan oleh Abu Dzar. Beliau menambahkan bahwa yang termasuk zuhud adalah, “Samanya pujian dan celaan ketika berada di atas kebenaran.”
 
Dari Abul ‘Abbas Sahl bin Sa’d As-Sa’idiy radhiyallahu ‘anhu berkata,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، دُلَّنِيْ عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِي اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ، فَقَالَ: اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ
“Datang seseorang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu dia berkata, ‘Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku akan suatu amalan yang apabila aku mengerjakannya niscaya aku dicintai oleh Allah dan dicintai manusia?’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah mencintaimu dan zuhudlah terhadap apa-apa yang dimiliki oleh manusia, niscaya manusia mencintaimu’.”
(Shahih, HR. Ibnu Majah dan selainnya, lihat Shahiihul Jaami’ no.935 dan Ash-Shahiihah no.942)

Tips move on (zuhud) dari gue :

1. Yakin kepada Allah swt.
Yakin bahwa apa yang ada di sisi Allah swt. itu lebih diharapkan daripada apa yang ada di sisi lo. Al Hasan Al Bashri menyatakan, “Yang menunjukkan lemahnya keyakinanmu, apa yang ada di sisimu (berupa harta dan lainnya) lebih engkau harap dari apa yang ada di sisi Allah.” Takut miskin segalanya? Jangan takut! Sedangkan Allah sebagai penolong lo adalah pemilik segala apa yang ada di bumi dan langit, bahkan yang ada di bawah gundukan tanah.

2. Bersyukur atas apa yang kita miliki
Siapa yang rela kehilangan harta, lalu dia mengharap pahala? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal ini telah mengajarkan do’a yang sangat bagus kandungannya, yaitu berisi permintaan rasa yakin agar begitu ringan menghadapi musibah. Do’a tersebut adalah,
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا
Allaahummaqsim lanaa min khosy-yatika maa yahuulu bihii bainanaa wa baina ma’aashiika, wa min thoo’atika maa tuballighunaa bihi jannatak, wa minal yaqiini maa tuhawwinu bihi ‘alainaa mushiibaatid dunyaa” Artinya : "Ya Allah, curahkanlah kepada kepada kami rasa takut kepadaMu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepadaMu, dan ketaatan kepadaMu yang mengantarkan kami kepada SurgaMu, dan curahkanlah rasa yakin yang dapat meringankan berbagai musibah di dunia" (HR. Tirmidzi no. 3502. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Ketika ditimpa musibah, jangan mengharapkan dunia tetap ada! Namun, berharaplah pahala di sisi Allah swt.

3. Jadikan pujian dan celaan (dalam kebenaran) itu sama saja
Cintai kebenaran dan carilah ridho Allah swt.. Seseorang yang menganggap dunia begitu luar biasa, dia begitu mencari pujian dan benci pada celaan. Namun, orang yang kondisinya sama ketika dipuji dan dicela dalam kebenaran, ini menunjukkan bahwa hatinya tidak mengistimewakan satu pun makhluk. Ibnu Mas’ud berkata, “Rasa yakin adalah seseorang tidak mencari ridho manusia, lalu mendatangkan murka Allah. Allah sungguh memuji orang yang berjuang di jalan Allah. Mereka sama sekali tidaklah takut pada celaan manusia.” Jangan pernah korbankan ridho Allah swt. demi harga diri lo di hadapan orang lain.

Itu aja yang gue bisa sampaikan. Dengan ketiga hal tersebut, insyaAllah kita akan bisa move on tanpa ingat kembali dengan keburukan.

Yuk, kita move on dari dunia! Mari kita cari ridho Allah swt. dan semoga kita masuk ke dalam surga bersama-sama.


Allah is reason for me to move on.

وَقَالَ الَّذِي آَمَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ الرَّشَادِ (38) يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآَخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ (39)
“Orang yang beriman itu berkata: “Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.”
(QS. Ghafir: 38-39)

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu dengan berkomentar secara sopan. Your comment is my reflection.